Selasa, 07 Januari 2014

MANAJEMEN KURIKULUM

MANAJEMEN KURIKULUM

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Tugas guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) akan tetapi lebih dari itu, yaitu mengajarkan anak supaya dapat berfikir integral dan komprehensif, untuk membentuk kompetensi dan mencapai makna tertinggi. Kegiatan tersebut bukan hanya berwujud pembelajaran di kelas tetapi dapat berwujud kepada kegiatan lain, seperti bimbingan belajar kepada peserta didik, pengembangan rencana pembelajaran dan pelaksanaan bimbingan. Isi kurikulum bukan yang hanya dalam matapelajaran saja, tetapi menjadi tanggung jawab sekolah untuk diberikan kepada peserta didik, seperti kerja keras, disiplin, kebiasaan belajar yang baik, dan jujur dalam belajar.
Manajemen tidak akan terlepas dari kegiatan pembelajaran karena manajemen tersebut merupakan usaha untuk mensukseskan suatu tujuan dalam pendidikan. Diperlukan adanya pengelolaan, penataan, dan pengaturan ataupun kegiatan yang sejenis yang masih berkaitan dengan lembaga pendidikan guna mengembangkan sumber daya manusia agar dapat memenuhi tujuan pendidikan tersebut seoptimal mungkin.


Manajemen kurikulum adalah sebuah bentuk usaha atau upaya bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran khususnya usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Dalam upaya – upaya tersebut diperlukan adanya evaluasi, perencanaan, dan pelaksanaan yang merupakan satuan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Sedangkan manajemen pembelajaran ialah suatu sistem dengan komponen-komponen yang saling berkaitan. Komponen-komponen pembelajaran meliputi: peserta didik, guru, bahan ajar, kurikulum, sarana prasarana, serta strategi pembelajaran. Dengan demikian manajemen kurikulum dan pembelajaran saling berkaitan satu sama lain dalam suatu pendidikan, untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen kurikulum salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran dalam pendidikan nasional. Di samping itu, kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu atau berkualitas. Untuk menunjang keberhasilan kurikulum, diperlukan upaya pemberdayaan bidang manajemen atau pengelolaan kurikulum.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka kelopok kami dapat merumuskan suatu pokok masalah yaitu Manajemen Kurikulum, yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
  1. Apa pengertian manajemen kurikulum
  2. Bagaimana program pengajaran yang ada di dalam kurikulum tersebut?
  3. Apa prinsip-prinsip kurikulum?
  4. Apa fungsi-fungsi kurikulum?
C.     Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memeroleh suatu gambaran secara teoritis tentang manajemen kurikulum.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan:
  1. Untuk mengetahui pengertian manajemen kurikulum
  2. Untuk mengetahi program pengajaran yang ada di dalam kurikulum
  3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip kurikulum
  4. Untuk mengetaui fungsi-fungsi kurikulum






BAB II
PEMBAHASAN

  1. Pengertian Manajemen Kurikulum
Dalam sebuah kegiatan manajemen pendidikan memiliki cabang atau ruang lingkup salah satunya manajemen kurikulum. Kata manajemen kurikulum merupakan gabungan antara kata manajemen dan kurikulum. Kata manajemen sendiri memiliki arti proses pengelolaan usaha yang dilaksanakan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan kurikulum merupakan seperangkat rancangan dan rencana pembelajaran yang digunakan sebagai alat dan cara untuk melakukan pembelajaran baik dalam lingkup formal, nonformal maupun informal untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Jadi, manajemen kurikulum adalah sebuah proses pengelolaan mengenai kurikulum yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan kurikulum yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan kurikulum selalu disesuaikan dengan keadaan dan perkembangan IPTEK sehingga dalam pelaksanaan manajemen kurikulum juga harus memakai pendekatan sistem.
Ruang lingkup manajemen kurikulum
Dalam pelaksanaan sebuah kegiatan pasti memiliki batasan dalam kegiatannya atau disebut ruang lingkup begitu juga dengan pelaksanaan manajemen kurikulum. Berikut ruang lingkup manajemen kurikulum :
  1. Manajemen Perencanaan
Manajemen perencanaan memiliki kegiatan inti yaitu merumuskan isi kurikulum menurut aspek-aspek sebagai berikut :
  1. Bidang keilmuan
  2. Jenis mata pelajaran dikembangkan berdasarkan bidang-bidang keilmuan
  3. Setiap bidang dikembangkan menurut SK dan KD
  4. Setiap mata pelajaran dikembangkan dalam bentuk silabus
Disamping keempat tugas pokok, manajemen perencanaan merupakan sistem yang paling berpengaruh dalam keberlanjutan dan pelaksanaan kurikulum.
  1. Manajemen Pelaksanaan Kurikulum
Manajemen pelaksanaan kurikulum merupakan sebuah cabang dari manajemen kurikulum dimana tugas utama dari manajemen pelaksanaan yaitu mengatur keberhasilan dalam pelaksanaan kurikulum baik di tingkat nasional hingga tingkat kelas.
  1. Supervisi Pelaksanaan Kurikulum
Dalam sebuah pelaksanaan kurikulum pastilah memiliki banyak kendala. Saat terjadi kendala itulah supervise berperan membantu menyelesaikan kendala tersebut. Disamping itu, peran supervise yaitu meminimalisir perbedaan yang terjadi antara hal yang tertera dalam kurikulum dengan pelaksanaan kurikulum.
  1. Pemantauan dan Penilaian Kurikulum
Dalam pemantauan dan penilaian kurikulum hal-hal yang harus dipantau dan dinilai meliputi aspek-aspek :
  1. Peserta didik
  2. Tenaga pendidik
  3. Media pembelajaran
  4. Prosedur penilaian
  5. Jumlah lulusan
  1. Perbaikan Kurikulum
Dalam rangka memperbaiki kurikulum harus sesuai dengan langkah-langkah agar tidak terjadi misidentifikasi dan perbaikan kurikulum. Maka, sebaiknya dilakukan langkah-langkah berikut :
  1. Mengidentifikasi masalah
  2. Mengumpulkan fakta
  3. Mengajukan kemungkinan pemecahan masalah
  4. Memilih pemecahan sebagai percobaan
  5. Merencanakan tindakan
  6. Melakukan solusi percobaan
  7. Evaluasi
  1. Desentralisasi dan Sentralisasi Pelaksanaan Kurikulum
Pada pelaksanaan kurikulum untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan sistem sentralisasi dan desentralisasi menurut berbagai aspek sesuai ruang lingkup manajemen pendidikan menurut wilayah kerja.
Tujuan Manajemen Kurikulum
Dalam sebuah kegiatan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai begitu juga manajemen kurikulum. Berikut tujuan dari manajemen kurikulum :
  1. Pencapaian pengajaran dengan menitik beratkan pada peningkatan kualitas interaksi belajar mengajar.
  2. Mengembangkan sumber daya manusia dengaan mengacu pada pendayagunaan seoptimal mungkin.
  3. Pencapaian visi dan misi pendidikan nasional.
  4. Meningkatkan kualitas belajar mengajar disuatu pendidikan tertentu.1

  1. Program Pengajaran
Program pengajaran merupakan suatu rencana pengajaran sebagai panduan bagi guru atau pengajar dalam melaksnakan pengajaran. Agar pengajaran bisa berjalan dengan efektif dan efisien, maka perlu kiranya dibuat suatu program pengajaran.2
Program pengajaran mencangkup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasionalpada tingkat pusat. Karena itu pada level sekolah yang penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Di samping itu sekolah juga bertugas dan berwewenang untuk untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat.
Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien, serta mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan manajemen program pengajaran. Manajemen atau administrasi pengajaran adalah keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan di bidang pengajaran yang bertujuan agar seluruh kegiatan pengajaran terlaksana secara efektif dan efisien.
Manajer sekolah diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan pengembangan kurikulum dan program pengajaran serta melakukan pengawasan dalam pelaksanaannya. dalam proses pengembangan program sekolah, manajer hendaknya tidak membatasi diri pada pendidikan dalam arti sempit, ia harus menghubungkan program-program sekolah dengan seluruh kehidupan peserta didik dan kebutuhan lingkungan.3

  1. Prinsip-Prinsip Manajemen Kurikulum
  1. Produktivitas
    Hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikilum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum.
  2. Demokratisasi
    Pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan pada demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana, dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
  3. Kooperatif
    Untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
  4. Efektifititas dan efisiensi
Rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan efektifititas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum, sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relative singkat.
  1. Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum
Proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum. Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum untuk memberikan hasil kurikulum yang lebih efektif, efisien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber daya maupun komponen kurikulum.4

  1. Fungsi-Fungsi Kurikulum
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut.
  1. Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
  1. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendididkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan Negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, ideologi, kebudayaan, maupun kebutuhan negara itu sendiri. Dengan demikian, di negara kita tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka:
  1. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
  2. Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu.
  3. Kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
  1. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan
Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut:
  1. Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan
  2. Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah
  1. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah
Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol apakah kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
  1. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor)
Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
  1. Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau perusahaan yang mempergunakan tenaga kerja yang baik dalam arti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produktivitas.
  2. Fungsi Kurikulum Bagi Guru
Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembang kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.5 Dengan kata lain, fungsi kurikulum bagi seorang Guru adalah:
  1. Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para peserta didik
  2. Sebagai pedoman dalam mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
  3. Pedoman dalam megatur kegiatan pendidikan dan pembelajaran.6
  1. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat
Pada tamatan sekolah memang dipersiapkan untuk terjun di masyarakat atau tugasnya untuk bekerja sesuai dengan keterampilan profesi yang dimilikinya. Oleh karena itu, kurikulum sekolah haruslah mengetahui atau mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat atau para pemakai keluaran sekolah. Untuk keperluan itu perlu ada kerja sama antara piliak sekolah dengan pihak luar dalam hal pembenaran kurikulum yang diharapkan. Dengan demikian, masyarakat atau para pemakai lulusan sekolah dapat memberikan bantuan, kritik atau saran-saran yang berguna bagi penyempumaan program pendidikan di sekolah.
Dewasa ini kesesuaian antara program kurikulum dengan kebutuhan masyarakat harus benar-benar diusahakan. Hal itu mengingat seringnya terjadi kenyataan balwa lulusan sekolah tidak sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan dalam lapangan pekerjaan. Akibatnya, walaupun semakin menumpuk tenaga kerja yang ada, kita tidak dapat mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia karena tidak memiliki keterampilan atau keterampilan yang dimilikinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pada lapangan pekerjaan. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, ada seorang tokoh pendidikan yang mengemukakan agar sekolah tingluat SD sudah dibuat menjadi dua jalur, yaitu jalur akademis (dipersiapkan untuk melanjutkan sekolah) dan jalur vokasional (dipersiapkan untuk segera bekerja). Hal itu berdasarkan kenyataan penelitian bahwa masih sebagian besar anak tamatan SD yang tidak meneruskan pendidikan ke tingkat di atasnya. Dengan adanya hal itu, para pemakai lulusan sekolah tentunya sudah tanggap lulusan dengan keterampilan.
Jadi, Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilai serta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah.
  1. Fungsi kurikulum bagi peserta didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi bekal hidupnya.
  1. Fungsi kurikulum bagi orangtua siswa
Kurikulum memiliki fungsi yang amat besar bagi orang tua mereka dapat berperan serta dalam membantu sekolah melakukan pembinaan terhadap putra putri mereka. Dengan mengacuh pada kurikulum sekolah di mana anak-anak mereka dibina, maka orang tua dapat memantau perkembangan informasi yang diserap anak mereka.
  1. Fungsi kurikulum pada sekolah tingkat atas
Kurikulum pada tingkat sekolah yang lebih rendah akan sangat berkait dengan upaya perancangan kurikulum pada tingkat pendidikan selanjutnya. Pengelola sekolah setingkat SLTA misalnya, akan selalu mengacu pada rumusan kurikulum pada tingkat SLTP dalam perancangannya. Dengan kata lain, kesinambungan dan keterkaitan antara tingkatan pendidikantadi dari sisi korelasi keilmuwan harus sinergis dalam rumusan kurikulum.
  1. Fungsi Kurikulum Seara Umum Dan Khusus
Fungsi kurikulum dibagi menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi khusus.
  1. Fungsi umum kurikulum
Kurikulum berfungsi sebagai penyedia dan pengembang individu peserta didik.
  1. Fungsi khusus kurikulum
  1. Fungsi preventif
Dimaksudkan agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan dalam kurikulum.
  1. Fungsi korektif
Sebagai rambu-rambu yang harus dipedomani dalam membetulkan pelaksanaan yang menyimpang dari kurikulum.
  1. Fungsi konstruktif
Memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan mengembangkan pelaksanaannya, asalkan arah pengembangannya mengacu pada kurikulum yang berlaku.7

  1. Fungsi Kurikulum Berdasarkan Sudut Pandang Siswa
  1. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yang mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, siswapun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.
  1. Fungsi Integrasi
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya.
  1. Fungsi Diferensiasi
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik.
  1. Fungsi Persiapan
Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
  1. Fungsi Pemilihan
Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemapuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.
  1. Fungsi Diagnostik
Fungsi diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat mengambangkan sendiri kekuatan yang dimilikinya atau memperbaiki kelemahan-kelemahannya.8




















BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Manajemen kurikulum adalah sebuah proses pengelolaan mengenai kurikulum yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan kurikulum yang telah ditetapkan. .
Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien, serta mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan manajemen program pengajaran.
Prinsip-Prinsip Manajemen Kurikulum meliputi Produktivitas, Demokratisasi, Kooperatif, Efektifititas dan efisiensi, Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum
Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua,kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membinbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, kuriklum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.

  1. Saran
Bagi pendidik, diharapkan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar senantiasa berpedoman pada kurikulum yang berlaku, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah dicanangkan. Bagi siswa, diharapkan dalam belajar berpedoman pada kurikulum yang berlaku, sehingga dapat meningkatkan mutu belajarnya pada khusunya, dan mutu pendidikan pada umumnya.
Sedangkan bagi pembaca, dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pembaca akan kurikulum dan hal-hal yang berkaitan dengan kurikulum.
1 S.Yuliana Arikunto,, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta:Aditya Media) hlm 2-3
2 Edwin, Evaluasi Program Pengajaran, dari http://edwinoye.blogspot.com/2009/05/evaluasi-program-pengajaran.html diunduh 18 September 2013 pukul 19.00
3 E Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya), hlm 40-41
4Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Rajagrafindo Persada) hlm 4

5 Anonim, Kurikulum,dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum diunduh 16 September 2013 pukul 19.00
6 Anonim, Fungsi Kurikulum,dari http://azmi648.blogspot.com/2013/03/fungsi-kurikulum.html diunduh 16 September 2013 pukul 19.00
7 Hendrapadinata dan Sunarti, Fungsi Kurikulum, dari http://pradinatahendra.blogspot.com/2013/05/definisi-dan-fungsi-kurikulum.html 16 September 2013 pukul 19.05


16 September 2013 pukul 19.06

0 komentar:

Posting Komentar