MANAJEMEN KURIKULUM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Tugas guru tidak hanya mentransfer ilmu
pengetahuan (transfer of knowledge) akan tetapi lebih dari
itu, yaitu mengajarkan anak supaya dapat berfikir integral dan
komprehensif, untuk membentuk kompetensi dan mencapai makna
tertinggi. Kegiatan tersebut bukan hanya berwujud pembelajaran di
kelas tetapi dapat berwujud kepada kegiatan lain, seperti bimbingan
belajar kepada peserta didik, pengembangan rencana pembelajaran dan
pelaksanaan bimbingan. Isi kurikulum bukan yang hanya dalam
matapelajaran saja, tetapi menjadi tanggung jawab sekolah untuk
diberikan kepada peserta didik, seperti kerja keras, disiplin,
kebiasaan belajar yang baik, dan jujur dalam belajar.
Manajemen tidak akan terlepas dari kegiatan pembelajaran karena
manajemen tersebut merupakan usaha untuk mensukseskan suatu tujuan
dalam pendidikan. Diperlukan adanya pengelolaan, penataan, dan
pengaturan ataupun kegiatan yang sejenis yang masih berkaitan dengan
lembaga pendidikan guna mengembangkan sumber daya manusia agar dapat
memenuhi tujuan pendidikan tersebut seoptimal mungkin.
Manajemen kurikulum adalah sebuah bentuk usaha
atau upaya bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran
khususnya usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.
Dalam upaya – upaya tersebut diperlukan adanya evaluasi,
perencanaan, dan pelaksanaan yang merupakan satuan rangkaian yang
tidak dapat dipisahkan. Sedangkan manajemen pembelajaran ialah suatu
sistem dengan komponen-komponen yang saling berkaitan.
Komponen-komponen pembelajaran meliputi: peserta didik, guru, bahan
ajar, kurikulum, sarana prasarana, serta strategi pembelajaran.
Dengan demikian manajemen kurikulum dan pembelajaran saling berkaitan
satu sama lain dalam suatu pendidikan, untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Manajemen kurikulum salah satu aspek yang berpengaruh terhadap
keberhasilan pembelajaran dalam pendidikan nasional. Di samping itu,
kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran untuk mencapai
tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum
memegang peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu atau
berkualitas. Untuk menunjang keberhasilan kurikulum, diperlukan upaya
pemberdayaan bidang manajemen atau pengelolaan kurikulum.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka kelopok
kami dapat merumuskan suatu pokok masalah yaitu Manajemen
Kurikulum, yang kemudian disusun dalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut:
- Apa pengertian manajemen kurikulum
- Bagaimana program pengajaran yang ada di dalam kurikulum tersebut?
- Apa prinsip-prinsip kurikulum?
- Apa fungsi-fungsi kurikulum?
C. Tujuan
Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memeroleh suatu gambaran secara
teoritis tentang manajemen kurikulum.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan:
- Untuk mengetahui pengertian manajemen kurikulum
- Untuk mengetahi program pengajaran yang ada di dalam kurikulum
- Untuk mengetahui prinsip-prinsip kurikulum
- Untuk mengetaui fungsi-fungsi kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Manajemen Kurikulum
Dalam sebuah kegiatan manajemen pendidikan memiliki cabang atau ruang
lingkup salah satunya manajemen kurikulum. Kata manajemen kurikulum
merupakan gabungan antara kata manajemen dan kurikulum. Kata
manajemen sendiri memiliki arti proses pengelolaan usaha yang
dilaksanakan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan
kurikulum merupakan seperangkat rancangan dan rencana pembelajaran
yang digunakan sebagai alat dan cara untuk melakukan pembelajaran
baik dalam lingkup formal, nonformal maupun informal untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Jadi, manajemen kurikulum adalah sebuah proses pengelolaan mengenai
kurikulum yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan kurikulum yang
telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan kurikulum selalu disesuaikan
dengan keadaan dan perkembangan IPTEK sehingga dalam pelaksanaan
manajemen kurikulum juga harus memakai pendekatan sistem.
Ruang
lingkup manajemen kurikulum
Dalam pelaksanaan sebuah kegiatan pasti memiliki batasan dalam
kegiatannya atau disebut ruang lingkup begitu juga dengan pelaksanaan
manajemen kurikulum. Berikut ruang lingkup manajemen kurikulum :
- Manajemen Perencanaan
Manajemen perencanaan memiliki kegiatan inti yaitu merumuskan isi
kurikulum menurut aspek-aspek sebagai berikut :
- Bidang keilmuan
- Jenis mata pelajaran dikembangkan berdasarkan bidang-bidang keilmuan
- Setiap bidang dikembangkan menurut SK dan KD
- Setiap mata pelajaran dikembangkan dalam bentuk silabus
Disamping keempat tugas pokok, manajemen perencanaan merupakan sistem
yang paling berpengaruh dalam keberlanjutan dan pelaksanaan
kurikulum.
- Manajemen Pelaksanaan Kurikulum
Manajemen pelaksanaan kurikulum merupakan sebuah cabang dari
manajemen kurikulum dimana tugas utama dari manajemen pelaksanaan
yaitu mengatur keberhasilan dalam pelaksanaan kurikulum baik di
tingkat nasional hingga tingkat kelas.
- Supervisi Pelaksanaan Kurikulum
Dalam sebuah pelaksanaan kurikulum pastilah memiliki banyak kendala.
Saat terjadi kendala itulah supervise berperan membantu menyelesaikan
kendala tersebut. Disamping itu, peran supervise yaitu meminimalisir
perbedaan yang terjadi antara hal yang tertera dalam kurikulum dengan
pelaksanaan kurikulum.
- Pemantauan dan Penilaian Kurikulum
Dalam pemantauan dan penilaian kurikulum hal-hal yang harus dipantau
dan dinilai meliputi aspek-aspek :
- Peserta didik
- Tenaga pendidik
- Media pembelajaran
- Prosedur penilaian
- Jumlah lulusan
- Perbaikan Kurikulum
Dalam rangka memperbaiki kurikulum harus sesuai dengan
langkah-langkah agar tidak terjadi misidentifikasi dan perbaikan
kurikulum. Maka, sebaiknya dilakukan langkah-langkah berikut :
- Mengidentifikasi masalah
- Mengumpulkan fakta
- Mengajukan kemungkinan pemecahan masalah
- Memilih pemecahan sebagai percobaan
- Merencanakan tindakan
- Melakukan solusi percobaan
- Evaluasi
- Desentralisasi dan Sentralisasi Pelaksanaan Kurikulum
Pada pelaksanaan kurikulum untuk meminimalisir terjadinya kesalahan
dan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan
sistem sentralisasi dan desentralisasi menurut berbagai aspek sesuai
ruang lingkup manajemen pendidikan menurut wilayah kerja.
Tujuan Manajemen Kurikulum
Dalam sebuah kegiatan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai begitu
juga manajemen kurikulum. Berikut tujuan dari manajemen kurikulum :
- Pencapaian pengajaran dengan menitik beratkan pada peningkatan kualitas interaksi belajar mengajar.
- Mengembangkan sumber daya manusia dengaan mengacu pada pendayagunaan seoptimal mungkin.
- Pencapaian visi dan misi pendidikan nasional.
- Meningkatkan kualitas belajar mengajar disuatu pendidikan tertentu.1
- Program Pengajaran
Program
pengajaran merupakan suatu rencana pengajaran sebagai panduan bagi
guru atau pengajar dalam melaksnakan pengajaran. Agar pengajaran bisa
berjalan dengan efektif dan efisien, maka perlu kiranya dibuat suatu
program pengajaran.2
Program
pengajaran mencangkup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional
pada umumnya telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasionalpada
tingkat pusat. Karena itu pada level sekolah yang penting adalah
bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan
kegiatan pembelajaran. Di samping itu sekolah juga bertugas dan
berwewenang untuk untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat.
Sekolah
merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum. Agar proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien, serta mencapai
hasil yang diharapkan, diperlukan manajemen program pengajaran.
Manajemen atau administrasi pengajaran adalah keseluruhan proses
penyelenggaraan kegiatan di bidang pengajaran yang bertujuan agar
seluruh kegiatan pengajaran terlaksana secara efektif dan efisien.
Manajer
sekolah diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan pengembangan
kurikulum dan program pengajaran serta melakukan pengawasan dalam
pelaksanaannya. dalam proses pengembangan program sekolah, manajer
hendaknya tidak membatasi diri pada pendidikan dalam arti sempit, ia
harus menghubungkan program-program sekolah dengan seluruh kehidupan
peserta didik dan kebutuhan lingkungan.3
- Prinsip-Prinsip Manajemen Kurikulum
- Produktivitas
Hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikilum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum. - Demokratisasi
Pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan pada demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana, dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai tujuan kurikulum. - Kooperatif
Untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat. - Efektifititas dan efisiensi
Rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan
efektifititas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum, sehingga
kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna
dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relative singkat.
- Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum
Proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan
visi, misi, dan tujuan kurikulum. Dalam proses pendidikan perlu
dilaksanakan manajemen kurikulum untuk memberikan hasil kurikulum
yang lebih efektif, efisien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai
sumber daya maupun komponen kurikulum.4
- Fungsi-Fungsi Kurikulum
Salah satu fungsi kurikulum
ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada
dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang
yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka
mencapai tujuan tersebut.
- Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
- Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Fungsi kurikulum dalam
pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendididkan. Pendidikan
suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa
dan Negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang
dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, ideologi,
kebudayaan, maupun kebutuhan negara
itu sendiri. Dengan demikian, di negara kita tidak sama dengan
Negara-negara lain, untuk itu, maka:
- Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
- Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu.
- Kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
- Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan
Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan
mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan
- Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah
- Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah
Bagi kepala sekolah,
kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilan
program pendidikan di
sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan
mengontrol apakah kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu
berpijak pada kurikulum yang berlaku.
- Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor)
Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat
dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan
bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha
pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
- Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau perusahaan yang mempergunakan tenaga kerja yang baik dalam arti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produktivitas.
- Fungsi Kurikulum Bagi Guru
Guru tidak hanya berfungsi
sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku,
tetapi juga sebagai pengembang kurikulum dalam rangaka pelaksanaan
kurikulum tersebut.5
Dengan kata lain, fungsi
kurikulum bagi seorang Guru adalah:
- Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para peserta didik
- Sebagai pedoman dalam mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
- Pedoman dalam megatur kegiatan pendidikan dan pembelajaran.6
- Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat
Pada tamatan sekolah memang dipersiapkan untuk terjun di masyarakat
atau tugasnya untuk bekerja sesuai dengan keterampilan profesi yang
dimilikinya. Oleh karena itu, kurikulum sekolah haruslah mengetahui
atau mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat atau para
pemakai keluaran sekolah. Untuk keperluan itu perlu ada kerja sama
antara piliak sekolah dengan pihak luar dalam hal pembenaran
kurikulum yang diharapkan. Dengan demikian, masyarakat atau para
pemakai lulusan sekolah dapat memberikan bantuan, kritik atau
saran-saran yang berguna bagi penyempumaan program pendidikan di
sekolah.
Dewasa ini kesesuaian antara program kurikulum dengan kebutuhan
masyarakat harus benar-benar diusahakan. Hal itu mengingat seringnya
terjadi kenyataan balwa lulusan sekolah tidak sesuai dengan tenaga
yang dibutuhkan dalam lapangan pekerjaan. Akibatnya, walaupun semakin
menumpuk tenaga kerja yang ada, kita tidak dapat mengisi lapangan
pekerjaan yang tersedia karena tidak memiliki keterampilan atau
keterampilan yang dimilikinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan
pada lapangan pekerjaan. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, ada
seorang tokoh pendidikan yang mengemukakan agar sekolah tingluat SD
sudah dibuat menjadi dua jalur, yaitu jalur akademis (dipersiapkan
untuk melanjutkan sekolah) dan jalur vokasional (dipersiapkan untuk
segera bekerja). Hal itu berdasarkan kenyataan penelitian bahwa masih
sebagian besar anak tamatan SD yang tidak meneruskan pendidikan ke
tingkat di atasnya. Dengan adanya hal itu, para pemakai lulusan
sekolah tentunya sudah tanggap lulusan dengan keterampilan.
Jadi, Melalui kurikulum
sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah
pengetahuan, sikap, dan nilai serta keterampilan yang dibutuhkannya
relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah.
- Fungsi kurikulum bagi peserta didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan bagi peserta didik sebagai
salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan demikian diharapkan
peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat
dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi bekal
hidupnya.
- Fungsi kurikulum bagi orangtua siswa
Kurikulum memiliki fungsi yang amat besar bagi orang tua mereka dapat
berperan serta dalam membantu sekolah melakukan pembinaan terhadap
putra putri mereka. Dengan mengacuh pada kurikulum sekolah di mana
anak-anak mereka dibina, maka orang tua dapat memantau perkembangan
informasi yang diserap anak mereka.
- Fungsi kurikulum pada sekolah tingkat atas
Kurikulum pada tingkat sekolah yang lebih rendah akan sangat berkait
dengan upaya perancangan kurikulum pada tingkat pendidikan
selanjutnya. Pengelola sekolah setingkat SLTA misalnya, akan selalu
mengacu pada rumusan kurikulum pada tingkat SLTP dalam
perancangannya. Dengan kata lain, kesinambungan dan keterkaitan
antara tingkatan pendidikantadi dari sisi korelasi keilmuwan harus
sinergis dalam rumusan kurikulum.
- Fungsi Kurikulum Seara Umum Dan Khusus
Fungsi kurikulum dibagi menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi
khusus.
- Fungsi umum kurikulum
Kurikulum berfungsi sebagai penyedia dan pengembang individu peserta
didik.
- Fungsi khusus kurikulum
- Fungsi preventif
Dimaksudkan agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak
sesuai dengan yang ditetapkan dalam kurikulum.
- Fungsi korektif
Sebagai rambu-rambu yang harus dipedomani dalam membetulkan
pelaksanaan yang menyimpang dari kurikulum.
- Fungsi konstruktif
Memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan mengembangkan
pelaksanaannya, asalkan arah pengembangannya mengacu pada kurikulum
yang berlaku.7
- Fungsi Kurikulum Berdasarkan Sudut Pandang Siswa
- Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well
adjusted yang mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri
senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Oleh karena itu,
siswapun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi di lingkungannya.
- Fungsi Integrasi
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa
pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat.
Oleh karena itu, siswa harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan
untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya.
- Fungsi Diferensiasi
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan
individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek
fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik.
- Fungsi Persiapan
Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke
jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan
dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat
seandainya sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
- Fungsi Pemilihan
Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemapuan dan
minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi
diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa
berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih
apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua
fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan
bersifat fleksibel.
- Fungsi Diagnostik
Fungsi diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat
memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang
dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa
dapat mengambangkan sendiri kekuatan yang dimilikinya atau
memperbaiki kelemahan-kelemahannya.8
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Manajemen kurikulum adalah sebuah proses pengelolaan mengenai
kurikulum yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan kurikulum yang
telah ditetapkan.
.
Agar proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien, serta
mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan manajemen program
pengajaran.
Prinsip-Prinsip Manajemen Kurikulum meliputi
Produktivitas, Demokratisasi,
Kooperatif, Efektifititas dan
efisiensi, Mengarahkan visi, misi, dan
tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum
Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi
guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi
sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi
orang tua,kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membinbing
anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi
sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses
pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, kuriklum berfungsi
sebagai suatu pedoman belajar.
- Saran
Bagi pendidik, diharapkan dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar senantiasa berpedoman pada kurikulum yang berlaku, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sesuai
dengan tujuan pendidikan yang telah dicanangkan. Bagi siswa,
diharapkan dalam belajar berpedoman pada kurikulum yang berlaku,
sehingga dapat meningkatkan mutu belajarnya pada khusunya, dan mutu
pendidikan pada umumnya.
Sedangkan bagi pembaca, dengan tersusunnya makalah ini diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan pembaca akan kurikulum dan hal-hal
yang berkaitan dengan kurikulum.
2
Edwin,
Evaluasi
Program Pengajaran, dari
http://edwinoye.blogspot.com/2009/05/evaluasi-program-pengajaran.html
diunduh 18 September 2013 pukul 19.00
5
Anonim, Kurikulum,dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum
diunduh 16 September 2013 pukul 19.00
6
Anonim, Fungsi
Kurikulum,dari
http://azmi648.blogspot.com/2013/03/fungsi-kurikulum.html
diunduh 16 September 2013 pukul 19.00
7
Hendrapadinata dan Sunarti,
Fungsi Kurikulum, dari
http://pradinatahendra.blogspot.com/2013/05/definisi-dan-fungsi-kurikulum.html
16 September 2013 pukul 19.05
16 September 2013 pukul 19.06
0 komentar:
Posting Komentar