MANAJEMEN KEUANGAN
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Sekolah merupakan
lembaga pendidikan yang di dalamnya memiliki beberapa komponen yang
saling berkaitan. Diantaranya adalah tenaga pendidik, tata usaha,
peserta didik, dan staf tata usaha. Diantara kompoen tersebut harus
memilki hubungan yang saling mendukung yang mampu menunjang
operasional sekolah dan pada akhirnya kebutuhan anak didik akan
pendidikan terpenuhi dengan baik.
Dalam mendukung
kegiatan pendidikan di sekolah manajemen keuangan pendidikan memilki
peran penting. Setiap pelaksanaan kegiatan sekolah pastilah
membutuhkan dana, dan dana tersebut diatur sedemikian rupa agar dana
dapat dipergunakan secara efisien.
Dana yang diperoleh
sekolah dapat bersumber dari pemerintah, orang tua peserta didik,
maupun dari pihak lain. Ketika dana tersebut sudah masuk, pengelolaan
keuangan dibutuhkan untuk mengelola dana dengan baik dan transparan.
Dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan, antara sekolah satu dengan
sekolah yang lain itu berbeda. Perbedaan tersebut didasarkan atas
besar kecilnya tiap sekolah dan letak sekolah, serta julukan sekolah.
Pada
sekolah-sekolah yang daya dukung masyarakatnya masih tergolong
rendah, pengelolaan keuangannya pun masih sederhana. Sedangkan, pada
sekolah-sekolah dengan daya dukung masyarakat yang besar,
pengelolaan keuangannya cenderung menjadi lebih rumit. Kecenderungan
ini dilakukan karena sekolah harus mampu menampung berbagai kegiatan
yang semakin banyak dituntut oleh masyarakatnya. Walaupun pengelolaan
dana atau anggaran tiap sekolah berbeda namun tetap didasarkan atas
prinsip-prinsip pengelolaan anggaran sekolah pada umumnya. Oleh
karena itu, diperlukan pengetahuan mengenai manajemen keuangan agar
sekolah dapat memaksimalkan usaha untuk mencapai tujuan pendidikan.
- Rumusan Masalah
- Apakah pengertian dari manajemen keuangan?
- Apakah tujuan dari manajemen keuangan?
- Darimanakah sumber dana sekolah?
- Bagaimana klasifikasi dana pendidikan?
- Bagaimana prinsip-prinsip pengelolaan anggaran sekolah?
- Apa sajakah asas – asas dalam anggaran?
- Bagaimana proses manajemen keuangan?
- Tujuan
- Mengetahui pengertian dari manajemen keuangan.
- Mengetahui tujuan dari manajemen keuangan.
- Mengetahui asal sumber dana sekolah.
- Mengetahui klasifikasi dana pendidikan.
- Mengetahui prinsip-prinsip pengelolaan anggaran sekolah.
- Mengetahui asas – asas dalam anggaran.
- Mengetahui proses manajemen keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Manajemen Pembiayaan Pendidikan
Menurut Depdiknas (2000) bahwa
manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan atau ketatausahaan
keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan. Dengan demikian, manajemen keuangan
sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan
sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan
dan pertanggungjawaban keuangan sekolah.
Manajemen keuangan merupakan salah
satu substansi manajemen sekolah yang akan turut menentukan
berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi
di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen
keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.1
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa manajemen
pembiayaan pendidikan adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan
penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana pendidikan
di sekolah atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang dimaksud mencakup:2
- Penyusunan anggaran (budgeting),
- Pembukuan (accounting),
- Pemeriksaan (controlling).
- Tujuan Manajemen Keuangan
Melalui kegiatan manajemen keuangan
maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan,
diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan
untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan
efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah:3
- Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
- Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
- Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber
dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan
pertanggungjawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
- Sumber Dana
Sumber dana dapat dibagi menjadi 6,
yaitu :4
- Dana dari Pemerintah
Dana dari pemerintah disediakan
melalui jalur Anggaran Rutin dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK) yang
dialokasikan kepada semua sekolah untuk setiap tahun ajaran. Dana ini
lazim disebut dana rutin. Besarnya dana yang dialokasikan di dalam
DIK biasanya ditentukan berdasarkan jumlah siswa kelas I, II dan III.
Mata anggaran dan besarnya dana untuk masing – masing jenis
pengeluaran sudah ditentukan Pemerintah di dalam DIK. Selain DIK,
pemerintah sekarang juga memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS). Dana ini diberikan secara berkala yang digunakan untuk
membiayai seluruh kegiatan operasional sekolah.
- Dana dari Orang Tua Siswa
Pendanaan dari masyarakat ini dikenal
dengan istilah iuran Komite. Besarnya sumbangan dana yang harus
dibayar oleh orang tua siswa ditentukan oleh rapat Komite sekolah.
Pada umumnya dana Komite terdiri atas :
a. Dana tetap bulan sebagai uang
kontribusi yang harus dibayar oleh orang tua setiap bulan
selama anaknya menjadi siswa di sekolah
b. Dana incidental yang dibebankan
kepada siswa baru yang biasanya hanya satu kali selama tiga tahun
menjadi siswa (pembayarannya dapat diangsur).
c. Dana sukarela yang biasanya
ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu yang dermawan dan
bersedia memberikan sumbangannya secara sukarela tanpa suatu ikatan
apapun.
- Dana dari Masyarakat
Dana ini biasanya merupakan sumbangan
sukarela yang tidak mengikat dari anggota – anggota masyarakat
sekolah yang menaruh perhatian terhadap kegiatan pendidikan di suatu
sekolah. Sumbangan sukarela yang diberikan tersebut merupakan wujud
dari kepeduliannya karena merasa terpanggil untuk turut membantu
kemajuan pendidikan.
Dana ini ada yang diterima dari
perorangan, dari suatu organisasi, dari yayasan ataupun dari badan
usaha baik milik pemerintah maupun milik swasta.
- Dana dari Alumni
Bantuan dari para Alumni untuk
membantu peningkatan mutu sekolah tidak selalu dalam bentuk uang
(misalnya buku – buku, alat tulis, dan perlengkapan belajar). Namun
dana yang dihimpun oleh sekolah dari para alumni merupakan sumbangan
sukarela yang tidak mengikat dari mereka yang merasa terpanggil untuk
turut mendukung kelancaran kegiatan - kegiatan demi kemajuan dan
pengembangan sekolah. Dana ini ada yang diterima langsung dari
alumni, tetapi ada juga yang dihimpun melalui acara reuni atau
lustrum sekolah.
- Dana dari Peserta Kegiatan
Dana ini dipungut dari siswa sendiri
atau anggota masyarakat yang menikmati pelayanan kegiatan pendidikan
tambahan atau ekstrakurikuler, seperti pelatihan komputer, kursus
bahasa Inggris, atau keterampilan lainnya.
- Dana dari Kegiatan Wirausaha Sekolah
Ada beberapa sekolah yang mengadakan
kegiatan usaha untuk mendapatkan dana. Dana ini merupakan kumpulan
hasil berbagai kegiatan wirausaha sekolah yang pengelolaannya dapat
dilakukan oleh staf sekolah atau para siswa. Misalnya koperasi,
kantin sekolah, bazaar tahunan, wartel, usaha fotokopi, dll.
- Klasifikasi Dana Pendidikan5
- Dana langsung dan tidak langsung
Dana langsung ialah dana yang
langsung digunakan untuk operasional sekolah dan langsung dikeluarkan
untuk kepentingan pelaksana proses belajar mengajar, terdiri atas
dana pembangunan dan dana rutin. Sedangkan dana tidak langsung ialah
dana berupa keuntungan yang hilang dalam bentuk kesempatan yang
hilang yang dikorbankan oleh peserta didik selama mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Dana tidak langsung sulit untuk diperhitungkan
karena tidak adanya catatan resmi. Berdasarkan alasan praktis, biaya
ini tidak turut dihitung dalam perencanaan oleh para administrator,
perencana, atau pembuat keputusan.
Dana pembangunan adalah dana yang
digunakan untuk pembelian tanah bangunan, ruang kelas, perpustakaan,
lapangan olah raga, konstruksi bangunan serta penggantian dan
perbaikan. Dana rutin ialah dana yang digunakan untuk membiayai
kegiatan operasional pendidikan selama satu tahun anggaran.dana rutin
digunakan untuk menunjang pelaksanaan program belajar mengajar,
pembayaran gaji guru dan personil sekolah, administrasi kantor,
pemeliharaan serta perawatan sarana dan prasarana.
Pembayaran gaji guru, kepala sekolah,
dan para pegawai dalam manajemen berbasis sekolah seharusnya
ditentukan atas pangkat, jabatan, pendidikan dan masa kerja.
Disamping itu perlu pertimbangan masalah kreativitas dan prestasi
kerjanya. Jumlah gaji yang diterima para pegawai minimal dapat
memenuhi biaya hidup, yang merujuk pada daya beli dari penghasilan
yang diterima untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
- Dana masyarakat dan dana pribadi
Dana masyarakat adalah dana yang
dikeluarkan masyarakat untuk kepentingan pendidikan, baik yag
dikeluarkan secara langsung maupun tidak langsung, berupa uang
sekolah, uang buku dan dana lainnya. Dana tidak langsung seperti
pajak dan restribusi, di dalam dana masyarakat termasuk dana pribadi,
yaitu dana yang berasal dari rumah tangga termasuk kesempatan yang
hilang. Dana pribadi adalah dana langsung yang dikeluarkan dalam
bentuk uang sekolah, uang kuliah, pembelian buku, dan dana hidup
setiap siswa.
- Prinsip – Prinsip Pengelolaan Anggaran Sekolah
Penggunaan anggaran dan keuangan,
dari sumber manapun, apakah itu dari pemerintah ataupun dari
masyarakat perlu didasarkan prinsip-prinsip umum pengelolaan keuangan
sebagai berikut : 6
- Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.
- Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program, atau kegiatan.
- Terbuka dan transparan, dalam pengertian dari dan untuk apa keuangan lembaga tersebut perlu dicatat dan dipertanggungjawabkan serta disertai bukti penggunaannya.
- Sedapat mungkin menggunakan kemampuan atau hasil produksi dalam negeri sejauh hal ini dimungkinkan.
- Asas – Asas Dalam Anggaran7
- Asas plafond, bahwa anggaran belanja yang boleh diminta tidak melebihi jumlah tertinggi yang telah ditentukan.
- Asas pengeluaran berdasarkan mata anggaran, artinya bahwa pengeluaran pembelanjaan harus didasarkan atas mata anggaran yang telah ditetapkan.
- Asas tidak langsung, yaitu suatu ketentuan bahwa setiap penerimaan uang tidak boleh digunakan secara langsung untuk sesuatu keperluan pengeluaran.
- Manajemen Keuangan
Keuangan dan pembiayaan merupakan
salah satu sumber daya yang secara lansung meninjau efekifitas dan
efisien pengelolaan pendidikan. Keuangan dan pendidikan sangat
menentukan ketercapaian tujuan pendidikan di sekolah, yang memerlukan
sejumlah investasi dari angaran pemerintah dan dana masyarakat.
- Pengelolaan dana di sekolah
Salah satu pola berfikir, berkaitan
dengan pengeolaan dana disekolah, adalah kreatif dan dinamis selaras
dengan kebutuhan perkembangan yang terjadi di masyarakat dan
lingkungan hal tersebut dikenal juga dengan manajemen strategis, yang
menyangkut orientasi masa depan berhubungan dengan unit – unit
kegiatan yang kompleks, perhatian terhadap manajemen puncak, pengaruh
jangka panjang, dan alokai sumber – sumber daya. Strategi sekolah
dalam menggali dana pendidikan secara administratif sangat tepat
karena berkaitan dengan bagaimana kepala sekolah melakukan upaya –
upaya pengelolaan sumber daya dan sumber dana yang terdapat di dalam
lingkungan sekolah. Dalam MBS strategi tersebut dapat direalisasikan
melalui penyelenggara berbagai kegiatan berikut :
- Melakukan analisis internal dan eksteral terhadap berbagai potensi sumber dana.
- Mengidentifikasi, mengelompokkan dana dan memperkirakan sumber – sumber dana yang dapat digali dan dikembangkan.
- Menetapkan sumber – sumber dana, melalui :
- Musyawarah dengan orang tua siswa baru pada awal tahun ajaran.
- Musyawarah dengan para guru untuk mengembangkan koperasi sekolah.
- Menggalang partisipasi masyarakat melalui dewan sekolah, dan
- Menyelenggarakan kegiatan olah raga dan kesenian peserta didik untuk mengumpulkan dana dengan memanfaatkan fasilitas sekolah.
- Perencanaan pengelolaan dana
Perencanaan dalam manajemen keuangan
adalah kegiatan merencanakan sumber dana untuk menunjang kegiatan
pendidikan dan tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Dalam
kaitannya dengan penyusunan anggaran, Lipham mengemukakan tiga cara
pandang, yaitu:8
- Comparative Approach
Penganggaran ang dilakukan dengan
cara membandingkan besarnya penerimaan dan pengeluaran untuk setiap
mata anggaran untuk setiap tahun.
- The Planning Programming Budgeting Evaluation System (PPBES)
Pengganggaran yang berorientasi pada
rencana dan sasaran program secara khusus dan umum.
- Functional Approach
Pengganggaran dalam benttuk gabungan
antara unsur PPBES dengan comparative approach
- Proses penyusunan anggaran
Format yang digunakan untuk menyusun
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) meliputi :
- Sumber pendapatan antara lain DPP, OPF dan BP3.
- Pengeluaran untuk kegiatan belajar mengajar, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber belajar dan alat pelajaran seta honorarium dan kesejahteraan.
Lipham mengungkapkan empat fase
kegiatan pokok dalam proses peyusunan anggaran sebagai berikut :
- Merencanakan anggaranifikasi tujuan, menentukan prioritas, menjabarkan tujuan kedalam penampilan operasional yang dapat diukur, menganalisis alternatif pencapaian tujuan dengan analisis cist-efectiveness, dan membuat rekomendasi alternatif pendekatan untuk mencapai sasaran.
- Mempersiapkan anggaran
Menyesuaikan kegiatan dengan
mekanisme anggara yang berlaku, bentuknya, distribusi, dan sasaran
program pengajaran perlu dirumuskan dengan jelas. Melakukan
inventarisasi kelengkapan peralatan dan bahan-bahan yang telah
tersedia.
- Mengelola pelaksanaan anggaran
Mempersiapkan pembukaan, melakukan
pebelajaran dan membuat transaksi, membuat perhitungan, mengawasi
pelaksanaan sesuai prosedur kerja yang berlaku serta membuat laporan
dan pertanggungjawaban keuangan.
- Menilai pelaksanaan anggaran
Menilai pelaksanaan program belajar
mengajar, menilai bagaimana pencapaian sasaran program, serta membuat
rekomendasi untuk perbaikan anggaran yang akan datang.
- Penyusunan Rencana Anggaran Pengeluaran Belanja Sekolah
Anggaran adalah rencana yang
diformulasikan dalam bentuk rupiah dalam jangka waktu atau periode
tertentu, serta alokasi sumber – sumber kepada setiap bagian
kegiatan. Anggaran memiliki peran penting didalam perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi kegiatan yang dilakukan sekolah. Maka
seorang penanggungjawab program kegiatan disekolah harus mencatat
anggaran serta melaporkan realisasinya sehingga dapat dibandingkan
selisih antara anggaran dengan pelaksanaan serta melakukan tindak
lanjut untuk perbaikan.
Proses penyusunan Rencana Anggaran
Pengeluaran Belanja Sekolah dilingkungan Departemen Pendidikan
Nasional memadukan antara peraturan pemerintsh pusat dan sekolah.
Dalam hal ini ada beberapa anggaran yang telah ditetapkan oleh
peraturan pemerintah yang intinya pihak sekolah tidak dapat mengubah
dari petunjuk penggunaan atau pengeluarannya, dan sekolah hanya
bertindak sebagai pelaksana pengguna dalam tingkat mikro kelembagaan.
Dengan demikian, pola pengelolaan anggaran belanja sekolah terbatas
pada pengelolaan tingkat operasional.
Untuk mengefektifkan pembuatan
anggaran belanja sekolah, kepala sekolah harus mampu mengembangkan
sejumlah dimensi perbuatan administratif. Kegiatan membuat anggaran
belanja bukan pekerjaan rutin atau mekanis, melibatkan pertimbangan
tentang maksud-maksud dasar dari pendidikan dan progam. Berdasarkan
perspektif tersebut pembuatan anggaran belanja dapat menemuka jalan
bagi pengembangan dan penjelasan konsep – konsep tentang tujuan –
tujuan pendidikan yang diinginkan, dan merancang cara – cara bagi
pencapaiannya.
Ada dua bagian pokok anggaran yang
harus diperhatikan dalam penyusunan RAPBS, yaitu:9
- Rencana sumber atau target penerimaan/ pendapatan dalam satu tahun yang bersangkutan, termasuk didalamnya keuangan bersumber dari : a). kontribusi orang tua siswa, b). sumbangan dari individu atau organisasi, c). sumbangan dari pemerintah, d). dari hasil usaha
- Rencana penggunaan keuangan dalam satu tahun yang bersangkutan, semua penggunaan keuangan sekolah dalam satu tahun anggaran perlu direncanakan dengan baik agar kehidupan sekolah dapat berjalan dengan baik.
Suatu hal yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan RAPBS adalah harus menerapkan prinsip anggaran
berimbang, artinya rencana pendapatan dan pengeluaran harus berimbang
diupayakan tidak terjadi anggaran pendapatan minus. Dengan anggaran
berimbang tersebut maka kehidupan sekolah akan menjadi solid dan
benar – benar kokoh dalam hal keuangan, maka sentralisasi
pengelolaan keuangan perlu difokuskan pada bendaharawan sekolah,
dalam rangka untuk mempermudah pertanggungjawaban keuangan.
Rencana anggaran yang telah dibahas
dengan pengurus dan komite sekolah, selanjutnya ditetapkan sebagai
anggaran pendapatan dan belanja sekolah (APBS). Pada setiap anggaran
yang disusun perlu dijelaskan apakah rencana anggaran yang akan
dilaksanakan merupakan hal baru atau kelanjutan atas kegiatan yang
telah dilaksanakan dalam periode sebelumnya dengan menyebut sumber
dana sebelumnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan, jumlah
yang terealisasikan bisa terjadi tidak sama dengan rencana
anggarannya, bisa kurang atau lebih dari jumlah yang telah
dianggarkan. Ini dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu : 10
- Adanya efisiensi atau inefisiensi pengeluaran
- Terjadinya penghematan atau pemborosan
- Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan yang telah diprogramkan
- Adanya perubahan harga yang tidak terantisipasi
- Penyusunan anggaran yang kurang tepat
- Proses pengaturan
- Penerimaan
Banyak pendekatan yang digunakan
dalam pengelolaan penerimaan keuangan, namun dalam pelaksanaannya
pendekatan – pendekatan tersebut memiliki berbagai persamaan. Dalam
buku pedoman rencana, program dan pengganggaran dikemukakan bahwa
sumber dana pendidikan antara lain melipui anggaran rutin (DIK),
anggaran pembangunan (DIP), dana penunjang pendidikan (DPP) dana BP3,
donatur dan lain-lain yang dianggap sah oleh semua pihak terkait.
Pendanaan pendidikan pada dasarnya bersumber pada pemerintah, orang
tua dan masyarakat (Pasal 33 No. 2 Tahun 1989).
- Penggunaan
Dana yang diperoleh dari berbagai
sumber perlu digunakan untuk kepentingan sekolah, khususnya kegiatan
belajar mengajar secara efektif dan efisien. Dana yang berasal dari
SPP dan DPP pada umumnya digunakan untuk pelaksanaan proses belajar
mengajar, pengadaan sarana dan pasarana, pemeliharaan sarana dan
pasarana, kesejahteraan pegawai, kegiatan belajar, dll.
- Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban keuangan sekolah
menyangkut seluruh pengeluaran dana sekolah dalam kaitannya dengan
apa yang telah dicapai sesuai dengan tujuan yang telah dietapkan.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Manajemen pembiayaan pendidikan
(manajemen keuangan pendidikan) adalah suatu
kegiatan yang berkaitan dengan penataan sumber, penggunaan, dan
pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah atau lembaga
pendidikan. Dana tersebut dapat bersumber dari pemerintah, orang tua
siswa, masyarakat, alumni, kegiatan peserta, serta dari kegiatan
kewirausaha sekolah.
Tujuan dari manajemen keuangan
adalah:
- Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.
- Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
- Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Dana sekolah dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
- Dana langsung dan dana tidak langsung.
- Dana masyarakat dan dana pribadi.
Adapun
prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan angaran
pendidikan:
- Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.
- Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program, atau kegiatan.
- Terbuka dan transparan, dalam pengertian dari dan untuk apa keuangan lembaga tersebut perlu dicatat dan dipertanggungjawabkan serta disertai bukti penggunaannya.
- Sedapat mungkin menggunakan kemampuan atau hasil produksi dalam negeri sejauh hal ini dimungkinkan.
Sedangkan asas – asas yang menjadi
pedoman dalam pengelolaan anggaran adalah asas
plafond, asas pengeluaran berdasarkan mata anggaran, dan asas tidak
langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, Tatang M.
(2010). Manajemen
Pendidikan. Yogyakarta
: UNY Press.
Anonim. Diakses 10
November 2013, dari
http://delienda.wordpress.com/2013/02/23/makalah-managemen-keuangan-pendidikan/
Mulyasa, E. (2002).
Manajemen
Berbasis Sekolah. Bandung
: PT Remaja Rosdakarya.
1 Diakses
dari
http://delienda.wordpress.com/2013/02/23/makalah-managemen-keuangan-pendidikan/,
pada tanggal 10 November 2013 pukul 12.15 WIB.
3 Diakses
dari
http://delienda.wordpress.com/2013/02/23/makalah-managemen-keuangan-pendidikan/,
pada tanggal 10 November 2013 pukul 12.15 WIB.
4
Ibid.
6 Diakses
dari
http://delienda.wordpress.com/2013/02/23/makalah-managemen-keuangan-pendidikan/,
pada tanggal 10 November 2013 pukul 12.15 WIB.
9 Diakses
dari
http://delienda.wordpress.com/2013/02/23/makalah-managemen-keuangan-pendidikan/,
pada tanggal 10 November 2013 pukul 12.15 WIB.
0 komentar:
Posting Komentar